Kamis, 19 November 2009

Kristal-kristal Cinta


Sebening kristal
Engkaulah prisma
Penggubah pelangi dunia

Seperti Grojogan sewu
Cinta takkan berhenti menitik
Selama ada cahaya, pelangi selalu ada

Kasih, engkaulah prisma jiwa
Tumpuan dahaga pencari warna
Kasih, engkaulah prisma rasa
Penyatu warna melukis dunia

Sambutlah jabatku
Mari satukan dua prisma
Biarkan aku satukan setelah kau urai
Cahaya untuk warna
Warna untuk cahaya

Engkau pengurai, aku penyatu
Bersatu dalam satu piala kalbu
Menyungging rasa pada pelangi jingga
Hingga malam eratkan hati kita

Kasih, prisma jiwa kini merona
Merebak nuansa pada penyatuan dua jiwa
Serentak, memercik getar cinta bersama
Dalam kristal-kristal asmara


Selasa, 17 November 2009

Cintaku untuk Cinta


Pernah ku kabarkan tentang dahsyatnya cinta padamu
Dan kau termangu
Saat cinta tercipta bukan untuk memiliki
Bukan juga untuk dimiliki

Lalu, ketika cinta lewat dihadapan kita
Kau tersenyum mesra
Dan aku menyambutnya di gerbang hatiku
Kau menjabat tangannya
Dan aku memeluknya erat,
Seerat erat

Saat kau lepas jabatan itu
Ku sembunyikan ia di hatiku
Dia menjadi penghuni tetap
Bersama sekumpulan kelopak mawar yang terbuang

Seperti cinta Gibran pada Selma
Cintaku ada hanya untuk cinta
Bukan untukku
Bukan untukmu

Dan kini, cinta menjadi ketunggalannya itu sendiri
Hanya cinta itu sendiri
Cinta


Selasa, 10 November 2009

Kisah Aku



Delapan tahun silam
Aku mengadakanmu di hidupku
Menjatuhkan pilihan pada senyummu
Dan kubiarkan hatiku menjejaki keindahan didirimu

Selama itu…
Aku menjaga hati
Hanya kau yang bisa jadikan indahku
Kaulah yang ada dalam ingatanku

Pernah ku yakinkan hatimu
Bahwa kau tlah memenuhi hatiku
Dengan diam-diam
Menjadi senyum bagi bahagiaku

Dan kau diam
Sediam-diam
Diam.

Hingga kini diam menjadi lidah alam
Yang bertutur pada kelam

Bagiku, kau ada
Bagimu, aku tiada

Diam.




Diam"


setiap lembaran kubuka perlahan
tertata rapi hingga tiap goresan
berbingkai utuh tiap kata-kata
yang bahkan, hampir aku lupa

bagaikan tercabut dari ragaku
merinding,saat kueja setiap kata
bodoh,kejam,jahat,tak punya hati.....
apalagi kata yang pantas untukku

tak pernah aku dipuja seperti ini?
layakkah semua ini untukku....
sungguh kau membuatku malu
seperti inikah cinta itu.....?
aku tahu,tapi tak sedalam ini yang kutahu
hatiku tak cukup besar untuk cinta yang kau punya

diam,
karena tak ada alasan pembelaan untuk salahku
tak ada satupun pembenaran untuk itu.......
apapun untuk menebusnya,untukmu bidadariku?


Sisa-sisa Rindu


Seuntai rindu
Ku titipkan pada ilalang
Berderai dan melambai syahdu
Tersapu sang bayu nan lalu lalang

Membiaskan gelombang kasih sayang
Di padang hijau jauh membentang
Beriring kicau burung riang
Menguak kisah percintaan usang

Padanya ku semat seuntai harapan
Di daun jiwa yang hampir kering
Lalu ku buka sisa-sisa ingatan
Pagutan mesra di bukit Kemuning

Masih ku ingat
Saat putik melati menyambut benang sari
Mereka malu lalu mengatup mata
Karena kumbang mencoba menggoda

Sayang..
Kini mentari menjelma senja
Biaskan ingatan kumbang
Dan pudarkan pandangan awan

Lalu...
Bagaimana denganmu sayang
Masihkah kau ingat lembayung senja itu
Yang berpendar dari ruang nisbi ragaku