Selasa, 12 April 2011

Janji Pagi

Sebelum aku tutup malam ini dengan doa

Ku biarkan mataku mengkacakan diri

Agar dapat kutembus masa lalu

Disaat seluruh tanganku mengepal


Entah apa yang kugenggam erat

Belum mampu aku melihat jelas

Hanya kudengar mereka bilang

“wes ditulung koq malah menthung?!”


Praaaaaaaang…

Kaca pecah. Dan meleleh berselancar diantara rona pipi

Yang sekejap berubah menjadi pusat pasi


Tuhan, apakah ada cara mengubah air tuba menjadi madu?


Namun malam ini belum berakhir

Aku masih punya kedua tanganku

Kubiarkan mereka membuka jari-jemarinya

Menggoreskan tinta pada halaman penutup


Dengan doa,

;semoga pagi akan selalu menepati janji, untuk menyapa membuka hari



arimbi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar