Selasa, 08 September 2009

Telaga Hati



Ku tengok waktu yang menyapa malam
Kemudian pada ruang ku rasa sunyi sepi
Bulan kaku bisu dibalik awan hitam
Bintang gemintang saling bertatap, kelu..

Tarian bayu melaju menusuk kalbu
Mengibas sukma yang masih melara
Lalu nyanyian jangkrik raja kelam
Membuai ruh-ruh penjaga malam

Pasir pantai bergerak-gerak
Menuntun jejak timbunan batu karang
Meninggalkan mercusuar karam
Menjajaki lembah tak bertuan

Di balik pekatnya pepohonan
Ku mematri diri dalam bayang
Persis seperti menara yang kesepian
Tak goyah di telan malam

Di antara ribuan bisikan ilalang
Ku dengar telaga sunyi tawarkan kedamaian
Biarlah ku rebahkan diri yang melarung resah
Pun kan kutenggelamkan kepala di dada telaga yang begitu lapang

Hingga ku merasa tenang ,
dan kedamaian menyusup ke seluruh nadi
Saat itulah aku kan berhenti dari pendakian tinggi yang melelahkan
Dan ku biarkan raga mematung diri dalam damainya telaga hati


Tidak ada komentar:

Posting Komentar