Rabu, 21 Oktober 2009

Kisah Matahari dan Bumi



#1
_Cinta matahari pada bumi_

Kau adalah matahari
dan aku adalah bumi
dengan sinarmu kau hidupkan aku
terangiku dengan segala dayamu

karenamu..
;fajarku merekah dengan indahnya
embun pagiku riang bekejaran dengan hangatmu
langitku yang hampa berubah membiru
dan senjaku terlihat anggun dengan pesonamu

karenamu..
aku mampu tersenyum pada istana atas awan
dan berbangga hati pada kebiruan diri di siang hari
walau kadang sorot matamu menyilaukanku
aku tetap bertahan diantara rimbunnya pepohonan

tak ada hal lain yang kau lakukan
selain menghidupkan hatiku dengan sinar cintamu
tak ada janji lain yang ku dengar
selain untuk tetap menyinari bumi sampai sangkakala berkumandang

#2
_Sampai Disini_

sampai di suatu siang ku dengar sapamu padaku:

wahai bumiku,
kau tahu sejak lahirku sampai saat ini
aku selalu setia padamu
menyinari hati dan jiwamu
mengindahkanmu dengan cintaku
menghidupkan pagimu dengan senyumku
pun mengelokkanmu dengan bias pelangi dariku..

lalu aku teringat satu hal,
bahwa Tuhan tidak hanya menciptakan bumi,
ada planet lain, di lain tempat
yang juga mengharap sinarku meneranginya
jadi..
relakanlah aku bersinar untuk planet lain.
karena bukankah ini sudah menjadi kodrati?

jangan pernah salahkan aku.
jangan juga salahkan Tuhan karena Dia tidak hanya menciptakanmu.


#3
_Bumi tanpa Matahari_

setelah matahari beranjak pergi
tinggallah bumi menunduk
mematung diri
tak lagi mampu menari bersama waktu
tak ada lagi lengkungan siluet senja
hanya diam.
hanya kelam

matahari tak pernah sadar,
bahwa dia telah meniupkan sangkakala untukku
jalannya adalah tanah pekuburan bagiku
;bagi bumi yang kini mati

dan kini tangan Tuhan telah tertutup
…tak ada lagi harapan!




Tidak ada komentar:

Posting Komentar