Rabu, 05 Agustus 2009

>> kebahagiaan



Kebahagiaan Adalah Kemampuan Menikmati Apa yang Engkau Miliki


Embun kini, masih nyaman menyusuri urat-urat rumput ilalang di halaman rumah pagi ini. Sesekali menyelinap dalam bulu-bulu halus pada hijaunya, dan akhirnya berlomba bersama surya, meluncur menuju kumpulan kerikil di atas tanah. Ah, tapi sayang butiran bening itu ternyata lebih dulu menguap sebelum menuju garis finish.

Pandanganku pada uap yang menghilang karena tertelan sinar mentari membuatku termenung dan bertanya-tanya, apa sebenarnya tujuan hidupku?
Bukankah untuk bahagia? Ya, bahagia.. Lalu dimanakah kebahagiaan itu? Dimana aku bisa mendapatkannya? Ah, masih saja pertanyaan-pertanyaan itu berjejal memenuhi otakku.

Pagi masih terasa segar, akan terasa sangat nyaman jika merasakan hangat mentari pagi yang kini terlihat dari sela-sela jendela kamar. Kubuka lebar-lebar jendela yang terbuat dari kayu jati itu. Kutatap indahnya cahaya pagi, seperti muncul kekuatan baru dalam diri sesaat setelah memandangnya. Kurasakan seperti ada desiran-desiran bayu yang membelai wajah, sungguh pagi yang indah.

Gemerisik langkah kudenger mendekat menuju halaman. Kulihat dua orang sedang bercengkerama, berjalan beriringan lalu berhenti di sebuah kebun bunga samping rumah. Kuperhatikan, mata keduanya tertuju pada sekuntum bunga yang berada di tangkainya. Salah seorang dari mereka ingin memetiknya. Namun, belum sempat memegang tangkai bunga tersebut, tangannya tertusuk duri. Lalu, ia berkata pada dirinya. “Alangkah sulitnya hidup ini dan betapa menderitanya kita. Bungapun dikelilingi duri, hingga kita tidak dapat menikmatinya!”

Sementara orang yang kedua berkata, “Alangkah indahnya kehidupan ini, sampai duri saja di tumbuhkan di antara bunga-bunga yang indah ini!”

Baru aku tersadar, dan terlintas dalam pikiranku, bahwa orang bahagia akan selalu berkata, “ Gelasku terisi separuh.” Dan orang yang menderita berkata, “Gelasku kosong separuh.” Begitulah, perbedaan cara pandang manusia terhadap fenomena kehidupan ini; masing-masing memiliki cara pandang sendiri. Karena dalam hidup ini pasti memiliki sisi keindahan dan sisi keburukan. Maka dari itu raihlah keindahan dunia, dan lupakanlah kemuramannya.

Yach, bisa dikatakan kebahagiaan adalah seni atau kemampuan kita dalam menikmati apa yang ada pada diri kita sendiri, atau apa yang kita miliki. Kebahagiaan adalah keterpesonaan pada segala sesuatu yang indah dan memalingkan diri dari kemuraman. Kebahagiaan adalah kemampuan diri meraih segala sisi keindahan. Kebahagiaan bukan hanya memiliki, tetapi kebahagiaan adalah kemampuan menggunakan apa yang kita miliki dengan baik.

Aku sadar, jika dalam hidup, aku belum pernah tersentuh oleh penderitaan, akupun takkan pernah mengerti arti kebahagiaan. Dan jika dalam hidupmu belum pernah tersentuh oleh penderitaan, janganlah kau berkata, “Aku tidak menderita!”, tetapi katakanlah, “Aku bahagia!” Jangan pula kau mengatakan bahwa hidupmu kosong separuh, tapi katakanlah bahwa hidupmu penuh separuh (seperti gelas)!




Tidak ada komentar:

Posting Komentar